Tuesday, October 9, 2018

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 123


Panorama karya sastra Timor-Leste, terutama puisi cukup menarik untuk diamati belakangan ini lewat media sosial: facebook,  dengan bermunculan karya-karya penulis-penulis berbakat, yang lahir pada dekade 1970-an, 1980-an dan 1990-an, dalam bahasa Tetum.

Kehadiran mereka patut disambut dengan acungan jempol.

Semangat mereka dalam berkarya ikut pula menyulutkan pula semangat dalam diriku untuk terus berkarya.

Bersama mereka saya ingin terus belajar.

Bersama mereka, saya ingin terus menyelami dasar lautan sastra (baca: puisi) yang luas dan dalam ini.
--
Fatuhada, 9 Oktober 2018
@JE/ABS/KM   

Monday, October 8, 2018

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 122


Aku dan istriku bersyukur dianugerahi dua orang anak: seorang putra dan seorang putri oleh Tuhan.

Yang putra kini berumur hampir 12 tahun, sedangkan yang putri berumur 8 tahun.

Tidak mudah bagi kami untuk mengasuh serta mendidik kedua insan mungil ini. Tiap hari aku harus belajar bagaimana menjadi seorang  ayah yang baik bagi mereka.

Harus aku akui bahwa aku kehilangan kesabaran ketika menghadapi kenakalan mereka.

Di balik semua suka dan duka dalam mengantarkan kedua insan menuju masa depan mereka, aku senantiasa larut dalam permenungan: it is worthwhile to become co-creators by being as parents for these two small creatures.  
--
Fatuhada, 8 Oktober 2018
@JE/ABS/KM 





Sunday, October 7, 2018

CATATAN SEORANG PENGEMBARA 121


Banyak penulis ternama di dunia, yang tercatat dalam sejarah, mengalami depresi mental dalam masa hidupnya. Menarik sekali untuk mengamati riwayat hidup mereka.

Salah satu hal yang menarik dari riwayat hidup mereka adalah bahwa kreatifitas merekalah yang, sedikit banyak, menyelamatkan mereka dari keterpurukan hidup.

Mereka telah meninggalkan jejak-jejak kreatifitas, dengan segala kelebihan dan kelemahannya.

Jejak-jejak mereka itu abadi. Tugas kita, sebagai pembaca, adalah menelusuri jejak-jejak itu dengan penuh seksama.

--
Fatuhada, 7 Oktober 2018
@JE/ABS/KM    



Sunday, February 25, 2018

PENYAIR TENTANG SYAIR DAN KEPENYAIRAN



Sapardi Djoko Damono (Penyair Indonesia)
“…Yang menjadi urusan sastrawan adalah bagaimana menyampaikan sesuatu yang sama dengan cara yang berbeda.”

Robert Frost (Penyair Amerika)
“Puisi merupakan apa yang hilang dalam terjemahan”.
[Terjemahan KM]
--                                                                                                                                                                       ("Poetry is what gets lost in translation.")

João Aparicio (Penyair Timor-Leste)
“Penderitaan rakyat Timor telah dan akan terus menjadi landasan puisi saya. Saya tak hidup dalam diri saya. Saya hidup dalam roh sesama saudara-saudara saya orang Timor.”
[Terjemahan KM]
(“O sofrimento do Povo de Timor foi e continua a ser o alicerce da minha poesia. Não vivi em mim mesmo. Vivi a vida e alma dos meus irmãos timorenses.”)

Rainer Maria Rilke (Penyair Jerman)
Dalam surat-suratnya kepada seorang calon penyair, yang dia tulis dari tahun 1903 sampai tahun1908, Rilke menjelaskan bahwa, “tak seorang pun bisa memberi nasehat dan membantumu, tak seorang pun. Hanya ada satu jalan saja. Masuklah ke dalam dirimu. Carilah alasan yang mengundangmu untuk menulis; temukanlah apakah kau harus mati andaikata ada penolakan terhadapmu untuk menulis.” (Dalam Surat-Surat kepada Seorang Penyair Muda, 1929)
[Terjemahan KM]
----
In his letters to a young would-be poet, which he wrote from 1903 to 1908, Rilke explained, that "nobody can counsel and help you, nobody. There is only one single way. Go into yourself. Search for the reason that bids you to write; find out whether you would have to die if it were denied you to write." (in Letters to a Young Poet, 1929 )
Toto Sudarto Baktiar (Penyair Indonesia)
“ Kemerdekaan ialah tanah air penyair dan pengembara. Janganlah takut kepadanya.”

Taufik Ismail (Penyair Indonesia)
“Dengan puisi aku mengenang keabadian yang akan datang….. Dengan puisi aku mengutuk nafas jaman yang busuk..”

Ildefonso Pereira (Penyair Timor-Leste)
 “Puisi ibarat angin semilir yang membawa kesejukan kepada kita di siang hari yang panas, dan ibarat bulan yang menerangi kita pula di malam gulita.”
--
[Terjemahan KM]
--
“Poezia nu’udar anin-naniri ne’ebé lori malirin mai ita iha loro-manas, no nu’udar fulan ne’ebé fó roman mós mai ita iha kalan-nakukun.”

Mathew Arnold (Penyair Inggris)
“Jurnalisme merupakan sastra dalam keadaan tergesa-gesa.”
--
[Terjemahan KM]
--
"Journalism is literature in a hurry." 

Filomena (Mena)  Reis (Penyair Timor-Leste)
Puisi adalah air tawar sejuk yang menyegarkan hati orang, dan membersihkan akalnya yang busuk, serta membuatnya kembali menjalani jalan yang baik dan benar.
--
[Terjemahan KM]
--
(“Poezia nu’udar bee-matak malirin ne’ebé halo malirin ema fuan, hamos ema neon foer,no halo ema la’o tuir dalan buras no dalan matak.”)

Kahlil Gibran (Penyair Libanon)
Penyair merupakan mediator antara kekuatan kreatif dan rakyat.
--
[Terjemahan  KM}
--
(“ The poet is the mediator between creative power and people.”)

Linus Suryadi  (Penyair Indonesia)
“…bahwa penyair berdiri dan bersaksi di pinggir.”

Walt Whitman [Penyair Amerika]
"Untuk memiliki penyair-penyair besar, harus ada pula penikmat-penikmat yang besar."
[Terjemahan KM]
---
"To have great poets, there must be great audience."

Rabindranath Tagore [Penyair India]
“Apa itu Seni? Seni merupakan tanggapan jiwa kreatif manusia terhadap panggilan Kenyataan.”
[Terjemahan KM]
--
“What is Art? It is the response of man’s creative soul to the call of the Real.”

Robert Frost [Penyair Amerika]
“Menjadi penyair merupakan sebuah kondisi, bukanlah sebuah profesi.”
---
[Terjemahan KM]
---
“To be a poet is a condition, not a profession.”